Di Lembah Mandalawangi, kala itu 17 Desember 1975 ditaburkan abu sisa jasadnya. Gunung Pangrangon memiliki tempat yang special bagi Soe Hok Gie. Bahkan ia pernah menulis puisi yang berjudul Mandalangi-Pangrango, yang sebagian bunyinya:
Lembah Mandalawangi Gunung Pangrango berada di ketinggian 2.994 mdpl, berupa ladang edelweis. Kadang beberapa pendaki camp di area ini yang mempunyai pemandangan indah, sekaligus (mungkin) merasakan jejak Soe Hok Gie yang abu'nya abadi di Lembah Mandalawangi .
Oh alam, korban keangkuhan Maafkan mereka yang tak mengerti arti kehidupan. Patriotisme Soe Hok Gie . Plus – minus dari semaraknya dunia pecinta alam diatas, secara langsung menunjukan keberhasilan rejim Orde baru menjauhkan pecinta alam dari isu pencemaran lingkungan, masalah pembalakan hutan yang menghancurkan keanekaragaman hayati, kasus pertambangan yang merusak lingkungan.
Dok. KOMPAS/Pandu DE Prasasti makam aktifis mahasiswa, Soe Hok Gie menjadi salah satu koleksi yang menghias Musium Prasasti, di Tanah Abang I, Jakarta Pusat. Aktifis mahasiswa yang juga salah satu pendiri organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UI ini tewas di Puncak Gunung Semeru, Jatim, 16 Desember 1969, akibat menghirup gas beracun, tepat sehari sebelum HUT-nya yang ke-27.
Lembah Mandalawangi sendiri ialah wisata unggulan di gunung Pangrango, yakni suatu lembah yang diisi dan dihiasi oleh bunga abadi, bunga Edelweis. Lembah Mandalawangi ialah tempat kesayangan mendiang Soe Hok Gie, bahkan di lembah Mandalawangi ini, Soe Hok Gie tidak sedikit menyebutkan puisi. Salah satu puisi Soe Hok Gie mengenai Mandalawangi
Kita tak pernah menanamkan apa-apa.. Kita tak kan pernah kehilangan apa-apa.. (Catatan 11 November 1969) [hal. 433-434] Catatan Seorang Demonstran - Soe Hok Gie. .. Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan.. Yang kedua, dilahirkan tapi mati muda.. Dan yang tersial adalah berumur tua.. Berbahagialah mereka yang mati muda..
Menikmati Keheningan Ala Soe Hok Gie di Lembah Mandalawangi. Gunung Gede (2958 mdpl) dan Gunung Pangrango (3019 mdpl) menyimpan banyak rahasia keindahan. Di kedua gunung yang masuk dalam Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) tersebut tersimpan ratusan spesies jenis satwa liar. Sebagian adalah binatang langka yang terancam punah seperti
LEMBAH KASIH MANDALAWANGI, KATANYA. Bisa mengerti, tanpa kita bisa menawar. Terimalah dan hadapilah.”. Mandalawangi – Pangrango, Soe Hok Gie. Itulah ‘hujung-destinasi’ (blognya Misbach El-Jameel) kami pada kesempatan kali ini. “walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna. Aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
Salah satu puisinya yang cukup populer berjudul Sebuah Tanya, puisi yang menggambarkan keindahan Lembah Mandalawangi salah satu lembah yang ada di Gunung Gede Pangrango, buat kamu yang penasaran dengan puisinya yuk baca dan resapi maknanya dan temukan sebuah kedamaian hati dengan puisi Sebuah Tanya Karya Soe Hok gie.
38 quotes from Soe Hok Gie: 'Nobody can see the trouble I see, nobody knows my sorrow.', 'Bagiku ada sesuatu yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan: 'dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan'. Tanpa itu semua maka kita tidak lebih dari benda. Berbahagialah orang yang masih mempunyai rasa cinta, yang belum sampai
(soe hok gie à sinar harapan, 18 agustus 1973) CINTA Ada orang yang menghabiskan waktunya untuk berziarah ke Mekkah Ada orang yang menghabiskan waktunya untuk berjudi di Miraza Tapi aku ingin habiskan waktuku disisimu, sayangku Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu, Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah Mandalawangi Ada
Puisi Pesan Soe Hok Gie: Hari aku lihat kembali Wajah-wajah halus yang keras Yang berbicara tentang Baca Selanjutnya: RAMALAN ZODIAK Keuangan Besok Minggu 26 November 2023: Aries Waspada, Gemini Banyak Duitnya
Puisi Soe Hok Gie di Lembah KasihPesona Lembah Mandalawangi adalah tanda kebesaran-Nya. Di lembah ini pula, seorang aktivis legendaris tahun 60-an, Soe Hok G
Bahkan puisi ini pun belum sempat diberikan judulnya oleh Soe Hok Gie. Kisah Soe Hok Gie diangkat ke layar lebar berdasarkan sebuah buku harian yang diterbitkan pada tahun 1983 yang berisi catatan-catatan harian dari Soe Hok Gie. Berikut ini adalah puisi Soe Hok Gie tersebut.
Jenazah Hok-gie dan Idhan Lubis akhirnya berhasil dievakuasi lebih dari sepekan. Jenazahnya kemudian dimakamkan di Jakarta 24 Desember 1969. Kematian Hok-gie yang mendadak dan sangat mengejutkan menyita pemberitaan media massa saat itu. Tajuk Rencana Kompas, 22 Desember 1969, misalnya menulis:”…Dia seorang pemuda yang luar biasa telah
yVVFR.
puisi soe hok gie lembah mandalawangi